Memiliki Keris
4 posters
Page 1 of 1
Memiliki Keris
Memiliki Keris
Nuwun
Memiliki sebuah keris memang sangat membangggakan, disamping ikut nguri-uri (bahasa jawa) dan melestarikan budaya yang adi luhung warisan nenek moyang juga menambah dan menumbuhkembangkan semangat mencintai budaya nenek moyang. Memiliki keris yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan memang tidak gampang karena disamping sulit mendapatkannya juga harga yang mahal apalagi kalau keris itu benar-benar keris yang memiliki sejarah yang jelas, keindahan dan karisma yang tinggi. Bagaimana memilih keris yang baik ?, pertanyaan itu yang sering muncul jika kita ingin memiliki keris. Banyak para pecinta keris yang sudah memiliki patokan-patokan sendiri dalam mencari atau memiliki keris salah satunya adalah Tangguh, Wutuh dan Sepuh.
Tangguh adalah suatu perkiraan jaman pembuatan keris. Tangguh ditemukan dari meneliti bahan, garap dan motip pamor yang ada pada sebuah keris. Misalnya keris tangguh majapahit besinya hitam, ukuran bilahnya kecil, ganjanya juga kecil manis dan pamornya kecil seperti rambut kemudian untuk keris tangguh Mataram besinya mentah, bentuk bilahnya seperti daun singkong, ganja seperti cicak sedang manangkap mangsa dan pamor penuh atau mubyar sedang keris tangguh pajajaran bercirikan kerisnya tipis, lebar pamornya berkesan ngajih dan besinya kering. Dan juga keris itu jelas asal usulnya, pertama keris itu harus diketahui (diperkirakan buatan) mana, jelas pula siapa pemilik asalnya dan juga perlu dipertanyakan kenapa keris tersebut mau di mas kawinkan . Ada beberapa orang yang teliti sampai mengamati dahulu bagaimana keadaan keluarga pemilik keris tersebut, apakah ia keluarga yang bahagia atau yang berantakan .
Wutuh adalah suatu kesan tentang keadaan dari sebuah keris yang masih lengkap bagian-bagiannya, tidak ada yang patah atau keropos yang terlalu parah. Jika sudah keropos atau hilang salah satu bagian keris maka nilai keris tersebut akan menjadi berkurang. Intinya keris yang cacat jangan sampai dipilih, keris yang asal mulanya dibuat indah dan terbuat dari bahan baku pilihan walaupun telah aus biasanya masih tetap terbayang keindahannya. Keris yang dianggap tidak lagi utuh adalah keris yang patah bilahnya, patah kembang kacangnya atau pesinya.
Sepuh adalah perikiraan jaman dibuatnya keris adalah benar-benar tua, bukan keris jaman sekarang yang dituakan karena proses kimia. Ciri dari keris itu tua adalah dengan melihat ada tidaknya slorok (batas antara besi dan baja ) pada tiap bilah keris biasanya ada warna yang berbeda batas tersebut berwarna kebiruan atau hijau metalik dan terdapat ditepi bilah sebagai tajamnya keris. Banyak para pecinta keris pemula kadang tidak begitu mengerti tentang slorok ini sehingga sering keliru dalam memilih keris.
Kemudian jika ingin mas kawin (membeli) sebuah keris harus diingat ada ilmu untuk mengetahui apakah keris itu cocok dan berjodoh dengan kita atau tidak. Dalam dunia perkerisan ilmu tersebut dinamakan tayuh, banyak cara menayuh salah satunya dengan meletakkan keris dibawah bantal dan tidur sendirian dikamar dengan catatan hati dan pikiran kita harus bersih dan suci serta berdoa kepada Tuhan agar diberikan petunjuk yang baik. Proses kepemilikan sebuah keris bermacam-macam, ada yang lewat warisan orang tua, pemberian sesorang, membeli atau mas kawin dari seseorang atau juga dengan cara-cara yang tertentu dengan meminta ridho dan ijin Tuhan. Semua cara sah-sah saja asal jangan sampai menelantarkan tugas utama dan keluarga. Memiliki keris yang baik memang tidak mudah tetapi kalau berjodoh dengan sedikit dana kita bisa mendapatkan keris yang istimewa dan cocok dengan hati kita. Akan lebih baik jika kita memilih keris dengan acuan seni dan keindahannya, walau keris itu muda tetapi seni garap dan keindahannya melebihi keris – keris yang sudah tua apa salahnya kita milikinya, hal ini akan membuktikan cita rasa seni yang tinggi pemiliknya. Jangan sampai kita memiliki dan membeli keris karena tertarik pada cerita sipenjualnya, ini artinya yang kita beli adalah ceritanya dan bukan keindahan atau kualitas kerisnya.
Tangguh adalah suatu perkiraan jaman pembuatan keris. Tangguh ditemukan dari meneliti bahan, garap dan motip pamor yang ada pada sebuah keris. Misalnya keris tangguh majapahit besinya hitam, ukuran bilahnya kecil, ganjanya juga kecil manis dan pamornya kecil seperti rambut kemudian untuk keris tangguh Mataram besinya mentah, bentuk bilahnya seperti daun singkong, ganja seperti cicak sedang manangkap mangsa dan pamor penuh atau mubyar sedang keris tangguh pajajaran bercirikan kerisnya tipis, lebar pamornya berkesan ngajih dan besinya kering. Dan juga keris itu jelas asal usulnya, pertama keris itu harus diketahui (diperkirakan buatan) mana, jelas pula siapa pemilik asalnya dan juga perlu dipertanyakan kenapa keris tersebut mau di mas kawinkan . Ada beberapa orang yang teliti sampai mengamati dahulu bagaimana keadaan keluarga pemilik keris tersebut, apakah ia keluarga yang bahagia atau yang berantakan .
Wutuh adalah suatu kesan tentang keadaan dari sebuah keris yang masih lengkap bagian-bagiannya, tidak ada yang patah atau keropos yang terlalu parah. Jika sudah keropos atau hilang salah satu bagian keris maka nilai keris tersebut akan menjadi berkurang. Intinya keris yang cacat jangan sampai dipilih, keris yang asal mulanya dibuat indah dan terbuat dari bahan baku pilihan walaupun telah aus biasanya masih tetap terbayang keindahannya. Keris yang dianggap tidak lagi utuh adalah keris yang patah bilahnya, patah kembang kacangnya atau pesinya.
Sepuh adalah perikiraan jaman dibuatnya keris adalah benar-benar tua, bukan keris jaman sekarang yang dituakan karena proses kimia. Ciri dari keris itu tua adalah dengan melihat ada tidaknya slorok (batas antara besi dan baja ) pada tiap bilah keris biasanya ada warna yang berbeda batas tersebut berwarna kebiruan atau hijau metalik dan terdapat ditepi bilah sebagai tajamnya keris. Banyak para pecinta keris pemula kadang tidak begitu mengerti tentang slorok ini sehingga sering keliru dalam memilih keris.
Kemudian jika ingin mas kawin (membeli) sebuah keris harus diingat ada ilmu untuk mengetahui apakah keris itu cocok dan berjodoh dengan kita atau tidak. Dalam dunia perkerisan ilmu tersebut dinamakan tayuh, banyak cara menayuh salah satunya dengan meletakkan keris dibawah bantal dan tidur sendirian dikamar dengan catatan hati dan pikiran kita harus bersih dan suci serta berdoa kepada Tuhan agar diberikan petunjuk yang baik. Proses kepemilikan sebuah keris bermacam-macam, ada yang lewat warisan orang tua, pemberian sesorang, membeli atau mas kawin dari seseorang atau juga dengan cara-cara yang tertentu dengan meminta ridho dan ijin Tuhan. Semua cara sah-sah saja asal jangan sampai menelantarkan tugas utama dan keluarga. Memiliki keris yang baik memang tidak mudah tetapi kalau berjodoh dengan sedikit dana kita bisa mendapatkan keris yang istimewa dan cocok dengan hati kita. Akan lebih baik jika kita memilih keris dengan acuan seni dan keindahannya, walau keris itu muda tetapi seni garap dan keindahannya melebihi keris – keris yang sudah tua apa salahnya kita milikinya, hal ini akan membuktikan cita rasa seni yang tinggi pemiliknya. Jangan sampai kita memiliki dan membeli keris karena tertarik pada cerita sipenjualnya, ini artinya yang kita beli adalah ceritanya dan bukan keindahan atau kualitas kerisnya.
Nuwun
MDanuri- Posts : 14
Join date : 2008-01-09
Re: Memiliki Keris
Mau tanya sedikit tentang sesuatu hal yang selama ini mengganggu saya yaitu antara keris dan syirik mohon penjelasannya
terima kasih
terima kasih
Gunawan- Posts : 9
Join date : 2008-02-06
Re: Memiliki Keris
Gunawan wrote:Mau tanya sedikit tentang sesuatu hal yang selama ini mengganggu saya yaitu antara keris dan syirik mohon penjelasannya
terima kasih
Klo menurut saya mas
Berpikir modern aja, kita pelajari yang menyangkut budayanya saja, bahwa KEris adalah sebuah hasil karya manusia cerdas yang memiliki kandungan rasa seni yang tinggi. Kalau sebuah keris ada isinya ..... kita serahkan semua kepada TUHAN.
orang jawa bilang "Dene keris ono berkahe alhamdulillah dene ora ono yo ora opo-opo"
maksudnya - "kalau keris itu ada tuahnya syukur jika tidak ada juga tidak apa-apa"
Yang penting melestarikan budaya bangsa biar tidak musnah, kita lihat saja negara tetangga kita yang menginginkan budaya ini jadi miliknya .
Ibaratkan saja meiliki Keris seperti memiliki Motor, ya harus dicuci, diisi bensin agar mau jalan, harus diteliti apakah remnya habis atau tidak dan seterusnya....................
Nah kalau kita sendiri tidak melestarikannya trus dicaplok orang lain bisa payah anak-cucu kita kelak hehehehehe.............
Akbar- Posts : 17
Join date : 2008-01-22
Re: Memiliki Keris
Akbar wrote:
Berpikir modern aja, kita pelajari yang menyangkut budayanya saja, bahwa KEris adalah sebuah hasil karya manusia cerdas yang memiliki kandungan rasa seni yang tinggi. Kalau sebuah keris ada isinya ..... kita serahkan semua kepada TUHAN.
orang jawa bilang "Dene keris ono berkahe alhamdulillah dene ora ono yo ora opo-opo"
maksudnya - "kalau keris itu ada tuahnya syukur jika tidak ada juga tidak apa-apa"
Yang penting melestarikan budaya bangsa biar tidak musnah, kita lihat saja negara tetangga kita yang menginginkan budaya ini jadi miliknya .
Ibaratkan saja meiliki Keris seperti memiliki Motor, ya harus dicuci, diisi bensin agar mau jalan, harus diteliti apakah remnya habis atau tidak dan seterusnya....................
Wah gitu ya...........
Beneeeeeeeeeeer setuju sekali
jadi ndak usah musingkan isi atau tuahnya.
thanks
Gunawan- Posts : 9
Join date : 2008-02-06
Re: Memiliki Keris
Akbar wrote:
Klo menurut saya mas
Berpikir modern aja, kita pelajari yang menyangkut budayanya saja, bahwa KEris adalah sebuah hasil karya manusia cerdas yang memiliki kandungan rasa seni yang tinggi. Kalau sebuah keris ada isinya ..... kita serahkan semua kepada TUHAN.
orang jawa bilang "Dene keris ono berkahe alhamdulillah dene ora ono yo ora opo-opo"
maksudnya - "kalau keris itu ada tuahnya syukur jika tidak ada juga tidak apa-apa"
Yang penting melestarikan budaya bangsa biar tidak musnah, kita lihat saja negara tetangga kita yang menginginkan budaya ini jadi miliknya .
Ibaratkan saja meiliki Keris seperti memiliki Motor, ya harus dicuci, diisi bensin agar mau jalan, harus diteliti apakah remnya habis atau tidak dan seterusnya....................
Nah kalau kita sendiri tidak melestarikannya trus dicaplok orang lain bisa payah anak-cucu kita kelak hehehehehe.............
Setuju sekali mas,
Jadi Jangan ngerinya yang dipelajari ya mas tapi budayanya
biar apresiasi seninya tambah bagus
nuwun
antin- Posts : 10
Join date : 2008-02-12
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
|
|